whatsapp btn

Tips Memilih Domain Profesional untuk Website Bisnis Kamu

Hastin Lia • 30 April 2025 - 5 Min min read | Technology

Domain

Memiliki website profesional bukan lagi sekadar pilihan—melainkan kebutuhan. Salah satu elemen terpenting dalam membangun kehadiran online yang kuat adalah nama domain. Domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengakses website kamu di internet. Ini adalah bagian pertama yang dilihat orang, bahkan sebelum mereka mengakses isi websitenya. Oleh karena itu, memilih domain yang tepat sangat penting dalam menciptakan kesan pertama yang profesional, mudah diingat, dan relevan dengan brand kamu.

Namun, dengan jutaan domain yang sudah terdaftar, memilih nama domain yang profesional dan tepat sasaran bisa jadi tantangan tersendiri. Artikel ini akan membahas tips-tips penting untuk membantu kamu memilih domain yang cocok untuk website bisnismu, baik kamu baru memulai usaha kecil maupun sedang mengembangkan bisnis yang sudah mapan.

Baca juga: RESTful API: Dasar yang Wajib Dikuasai Back-End Developer

1. Gunakan Nama Brand atau Nama Bisnis Kamu

Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah kesesuaian domain dengan nama brand atau bisnis kamu. Domain yang menggunakan nama brand akan memperkuat identitas perusahaan, meningkatkan kredibilitas, dan memudahkan pelanggan untuk mengenali dan mengingatnya.

Jika nama bisnismu adalah “Aroma Tea”, maka domain seperti aromatea.com jauh lebih kuat daripada nama yang tidak mencerminkan brand, seperti Teaenak123.net. Penggunaan nama brand menunjukkan profesionalisme dan keseriusan kamu dalam membangun bisnis.

Namun, jika nama bisnis kamu sudah digunakan oleh orang lain, kamu bisa mempertimbangkan variasi seperti menambahkan kata kerja, lokasi, atau industri. Misalnya:

  • aromatehindonesia.com
  • minumaromatea.com
  • aromatea.id

2. Pilih Ekstensi Domain yang Tepat

Ekstensi domain adalah bagian di akhir nama domain, seperti .com, .id, .net, atau .co. Pilihan ekstensi bisa memengaruhi kesan profesional dan kepercayaan pengunjung terhadap website kamu.
Berikut beberapa pertimbangan umum:

  • .com: Masih menjadi ekstensi paling populer dan mudah diingat. Cocok untuk semua jenis bisnis.
  • .id: Cocok untuk bisnis lokal di Indonesia, menunjukkan identitas nasional.
  • .co: Sering digunakan sebagai alternatif .com dan dianggap profesional.
  • .net: Umumnya digunakan untuk perusahaan teknologi atau penyedia layanan jaringan.

Jika memungkinkan, amankan beberapa versi ekstensi sekaligus untuk mencegah orang lain menggunakannya di masa depan. Misalnya, jika kamu membeli aromatea.com, pertimbangkan juga membeli aromatea.id dan aromatea.co.

3. Pendek, Simpel, dan Mudah Diingat

Domain yang baik adalah domain yang mudah diketik, diingat, dan disebutkan. Hindari nama domain yang terlalu panjang, sulit dieja, atau penuh angka dan tanda hubung.
Bandingkan dua domain berikut:

  • aromatea.com
  • aroma-tea-2023-shop.biz

Yang pertama tentu lebih profesional, ringkas, dan mudah dibagikan. Nama domain yang pendek juga lebih enak dilihat di kartu nama, kemasan produk, atau materi promosi.

Tips praktis:

  • Hindari penggunaan angka (kecuali bagian dari brand)
  • Hindari penggunaan tanda hubung (-)
  • Gunakan kata-kata umum atau istilah sederhana jika tidak menggunakan nama brand

4. Pastikan Tidak Melanggar Merek Dagang

Sebelum membeli domain, pastikan bahwa nama yang kamu pilih tidak melanggar hak cipta atau merek dagang pihak lain. Ini penting agar kamu tidak berurusan dengan masalah hukum di kemudian hari.

Lakukan pencarian cepat di:

  • Google
  • Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
  • Situs WHOIS untuk mengecek status domain

Jika kamu berniat membangun brand jangka panjang, pertimbangkan juga untuk mendaftarkan nama bisnis kamu sebagai merek dagang resmi.

5. Gunakan Kata Kunci Jika Relevan

Jika brand kamu masih baru dan belum memiliki pengenalan pasar yang kuat, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan kata kunci dalam domain. Kata kunci yang relevan dengan produk atau layanan kamu bisa membantu dari sisi SEO (Search Engine Optimization).

Contoh:

  • jasaakuntansijakarta.com
  • kursusbahasainggris.id

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan kata kunci harus tetap natural dan tidak berlebihan. Jangan sampai domain kamu terdengar seperti spam atau terlalu generik, seperti jualmurah-online-indonesia-2024.net.

6. Cek Riwayat Domain (Jika Membeli Domain Bekas)

Jika kamu membeli domain yang sudah pernah dimiliki orang lain (domain sekunder), penting untuk memeriksa riwayatnya. Bisa jadi domain tersebut pernah digunakan untuk aktivitas ilegal, konten dewasa, atau pernah kena penalti Google.
Gunakan tools seperti:

  • Wayback Machine (archive.org) untuk melihat tampilan website sebelumnya
  • WHOIS lookup untuk melihat pemilik dan riwayat domain
  • Google Transparency Report untuk memeriksa apakah domain pernah diblokir

Domain dengan riwayat buruk bisa memengaruhi peringkat SEO dan citra brand kamu.

7. Pertimbangkan Branding Jangka Panjang

Domain yang kamu pilih harus relevan tidak hanya untuk kondisi bisnis saat ini, tapi juga untuk rencana pertumbuhan ke depan. Hindari menggunakan istilah yang terlalu spesifik waktu atau lokasi jika kamu ingin berekspansi.

Contoh:

  • kopijenni2024.com mungkin hanya relevan untuk satu tahun
  • kopijenni.com lebih fleksibel untuk digunakan dalam jangka panjang

Jika kamu menjual satu jenis produk sekarang, tapi berniat menambah variasi di masa depan, pilih nama domain yang tetap luas cakupannya. Misalnya, gunakan tokonature.com daripada jualminyakzaitun.com jika kamu ingin menjual berbagai produk alami nantinya.

8. Cek Ketersediaan di Media Sosial

Konsistensi nama antara domain dan username media sosial akan sangat membantu dalam membangun brand yang kuat. Sebelum membeli domain, cek juga apakah nama tersebut tersedia di platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok.

Tools seperti Namechk atau KnowEm bisa membantu kamu mengecek ketersediaan nama di berbagai platform sekaligus. Jika nama yang kamu inginkan tidak tersedia, kamu bisa mempertimbangkan variasi yang masih seragam, seperti menambahkan “id”, “official”, atau “store”.

9. Amankan Domain Sejak Dini

Domain yang bagus bisa hilang kapan saja karena dibeli orang lain. Jika kamu sudah memiliki nama yang cocok, jangan tunggu terlalu lama untuk membelinya. Biaya domain umumnya terjangkau, dan kamu bisa memperbaruinya setiap tahun.

Beberapa penyedia domain juga menawarkan fitur “auto-renew” agar domain kamu tidak jatuh tempo tanpa sengaja. Domain yang dibiarkan kedaluwarsa bisa diambil alih oleh pihak lain, bahkan dijual kembali dengan harga tinggi.

10. Gunakan Layanan Registrar yang Terpercaya

Pilih registrar (penyedia layanan domain) yang terpercaya, memiliki layanan pelanggan yang baik, dan menawarkan fitur keamanan seperti proteksi privasi WHOIS atau DNSSEC. Beberapa registrar populer antara lain:

  • Niagahoster
  • Domainesia
  • GoDaddy
  • Namecheap

Pastikan juga kamu mendapatkan kontrol penuh atas domain yang kamu beli, termasuk akses ke pengaturan DNS dan opsi transfer domain.

Baca juga: AWS dan Perannya dalam Dunia Data Engineering

Kesimpulan

Memilih domain profesional untuk website bisnis bukan hanya soal kreativitas, tapi juga strategi. Nama domain yang tepat akan membantu kamu membangun kredibilitas, meningkatkan visibilitas online, dan memudahkan pelanggan untuk menemukanmu. Mulai dari penggunaan nama brand, pemilihan ekstensi, hingga mempertimbangkan aspek legal dan branding jangka panjang—setiap keputusan yang kamu buat dalam memilih domain akan memengaruhi citra bisnismu secara keseluruhan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu bisa memilih domain yang tidak hanya terlihat profesional, tapi juga mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis kamu di dunia digital. Jangan ragu untuk berinvestasi waktu dan energi dalam proses ini—karena nama domain yang tepat bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depan brand kamu.

Temukan Lowongan Pekerjaan Di MSBU!

Bagikan Artikel Ini

Subscribe to our newsletter!